789BNi
Aplikasi Game Terbesar di Indonesia
DOWNLOAD APP

Anthony Taylor mengkritik budaya ‘mengharapkan kesempurnaan’ – My Football Facts

Anthony Taylor mengkritik budaya ‘mengharapkan kesempurnaan’ – My Football Facts


Oleh Martin Graham

Pejabat Liga Premier Anthony Taylor telah berbicara tentang tekanan yang dihadapi wasit, mengungkapkan bahwa kerabatnya tidak lagi menghadiri pertandingan karena permusuhan yang ditujukan kepadanya.

Pria berusia 46 tahun, yang telah menjadi wasit papan atas selama hampir 15 tahun, menggambarkan pelecehan yang dialaminya saat dihadang pendukung Roma usai final Liga Europa 2023 sebagai insiden tersulit yang pernah ia hadapi.

Taylor, yang melakukan perjalanan melalui Bandara Budapest bersama keluarganya setelah kemenangan adu penalti Sevilla atas Roma, menjadi sasaran para penggemar yang marah. Hal ini terjadi setelah manajer Roma José Mourinho secara terbuka mencapnya sebagai “aib” dan mengonfrontasinya di tempat parkir, sehingga pelatih asal Portugal itu menerima skorsing empat pertandingan.

Berkaca pada situasi tersebut, Taylor mengatakan tidak ada kesalahan besar selama pertandingan dan permusuhan itu terasa seperti upaya untuk mengalihkan kesalahan. Pengalaman tersebut membuatnya bertanya-tanya apakah mengajak keluarganya menonton pertandingan adalah suatu kesalahan, dan sejak itu, mereka tidak lagi menghadiri pertandingan apa pun.

Mentalitas ‘menang dengan segala cara’ memengaruhi para pejabat

Taylor menyatakan keprihatinannya mengenai dampak lingkungan sepak bola yang intens terhadap kesehatan mental wasit. Dia menyoroti bagaimana budaya yang berpusat pada kemenangan merusak ofisial pertandingan yang sudah mapan dan berkembang.

Ia menghindari media sosial untuk menghindari hal-hal negatif, namun pelecehan online tetap menjadi masalah serius. Dia menunjukkan bahwa kritik terus-menerus dari para pakar, media, dan mantan wasit dapat membahayakan kesehatan mental.

Wasit berpengalaman juga mengkritik perilaku di level permainan yang lebih rendah, di mana ofisial pertandingan muda sering menghadapi serangan verbal dari orang tua di pinggir lapangan. Dia mempertanyakan bagaimana perlakuan seperti itu bisa dianggap dapat diterima atau membantu wasit berkembang.

Panggilan untuk analisis yang seimbang

Taylor mengakui bahwa para pejabat harus menghadapi pengawasan, terutama mengingat risiko yang ada, namun berpendapat bahwa kritik sering kali hanya bersifat sepihak.

Dia menjelaskan bahwa hasil sepak bola bergantung pada banyak faktor selama satu musim penuh, bukan pada satu keputusan. Penalti yang gagal, pilihan taktis, dan beberapa insiden di 38 pertandingan semuanya berperan.

Menurut Taylor, diskusi seringkali mengabaikan penampilan positif, sehingga menimbulkan narasi yang tidak seimbang seputar keputusan wasit.

VAR telah meningkatkan pengawasan

Pengenalan asisten video wasit pada tahun 2019, dalam pandangan Taylor, telah meningkatkan tekanan terhadap ofisial. Ia berargumentasi bahwa ekspektasi terhadap pengambilan keputusan yang sempurna telah berkembang ke tingkat yang tidak realistis.

Dia yakin beberapa orang salah mengira sistem akan menghapus semua kesalahan, sehingga menciptakan semacam “utopia.” Sebaliknya, katanya, hal ini telah mengubah cara setiap keputusan diperiksa.

Taylor mengkritik ketidakkonsistenan opini publik, dengan beberapa orang menyerukan intervensi minimal dalam satu minggu dan menuntut lebih banyak keterlibatan pada minggu berikutnya. Dia mendesak pemahaman yang lebih realistis tentang apa yang ingin dicapai oleh teknologi tersebut.

Kondisi ekstrim di Piala Dunia Antarklub

Taylor adalah bagian dari tim wasit di Piala Dunia Antarklub musim panas di Amerika Serikat, di mana pertandingan berlangsung dalam cuaca yang sangat panas.

Dia menggambarkan suhu tersebut sebagai sesuatu yang “benar-benar brutal” namun mengatakan bahwa pekerjaan persiapan yang dilakukan di Inggris, termasuk pelatihan ruang lingkungan hidup, membantunya dan orang lain mengatasi kondisi tersebut.

Menyongsong Piala Dunia tahun depan di seluruh Amerika Utara, ia yakin persiapan akan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan serupa.

‘Salah satu pekerjaan terbaik di dunia’

Meski mengalami kesulitan, Taylor tetap bersemangat dengan profesinya. Kini, di musimnya yang ke-17 di level teratas dan akan segera berusia 47 tahun, dia tidak yakin berapa lama dia akan melanjutkannya tetapi tetap fokus untuk membantu dua tim wasit Inggris mencapai Piala Dunia.

Dia menggambarkan menjadi pusat perhatian di Premier League sebagai “salah satu pekerjaan terbaik di dunia,” bahkan di tengah meningkatnya tekanan terhadap para pejabat.

Martin Graham adalah seorang penulis olahraga MFF


Previous Article

Trevor Noah mengatakan generator video bertenaga AI seperti Sora OpenAI bisa menjadi 'bencana'

Next Article

Menganalisis Penggunaan TikTok

Write a Comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe to our Newsletter

Subscribe to our email newsletter to get the latest posts delivered right to your email.
Pure inspiration, zero spam ✨